Menyeruput Sereal

Srtts. Srtttt..

Menyeruput segelas sereal pagi ini, membuat semangat makin membara.

Semangat untuk menulis. Namun, lagi-lagi apofasis. Menulis itu sebuah pelarian. Menulis itu sebuah bentuk disorientasi saya kalo lagi ngerjain tugas, dan penat sama keadaan. Dia hanyalah produk samping ketika saya dirundung pemikiran2 aneh. Atau jika sedang terkungkung dalam zona semu suatu pemikiran. Dan sekarang saya sedang mengalaminya. Lihatlah, disamping dan sekeliling saya bertebaran kertas2 yang setia menemani, ada gelas dengan setengah sereal yang mengisinya, dan suara cooling pad leptop saya yang monoton. Beserta leptop yang : (saya harus menceritakan) dia super, super lama untuk bisa membukanya. Yang bahkan bisa ditinggal untuk cuci piring, gosok gigi, ngelamun, ngupil, dan baca buku 15 halaman. Ya ini salah saya : tidak membelikannya rumah baru ; HARDISK. Hehe. Kemudian ada si Rangga, Laura, Ocha, Dande, dan Lion yang mereka adalah keluarga kaktus yang harmonis, sedang berjemur dengan taburan cahaya mentari pagi ini di balkon jendela kamar. Padahal saya cuekin mereka. (ah, mereka. Mau-maunya menemani. Haha)  : ini siapa menganggap siapa.

Saya mau cerita apa ya… tadinya mau cerita tentang sereal, atau oats kata orang keren. Iya, oats sebagai kardioprotektif, dia bisa membantu menjaga kesehatan jantung. Ya, cukup itu. hehe

Bahas yang lain saja,

Senin kemarin, saya berdoa : semoga senin kemarin adalah bukan pertemuan terakhir  saya sama professor saya tercinta : Prof Mursyidi. Perkuliahan di strata satu sama beliau ini boleh berakhir, tapi pertemuan jangan ya prof.. he. Berikut kata-kata beliau yang saya kumpulkan tiap-tiap kuliah :

Custom is the second habbit.(Prof Mursyidi)

Kebiasaan itu adalah tabiat yang kedua.

Be above average ! .(Prof Mursyidi)

Jadilah orang diatas rata-rata.

Simplicity is crown beauty.(Prof Mursyidi)

Kesederhanaan adalah mahkota kecantikan/ketampanan.

Be the best among the worst.(Prof Mursyidi)

Jadilah yang orang yang baik diantara (kondisi) yang buruk.

Do not ask what you can gain, ask what you can give.(Prof Mursyidi)

You want to be somebody, please do something. You want to be nothing, please do nothing.(Prof Mursyidi)

Ingin produk yang kita konsumsi dan yang kita gunakan bebas dari barang haram? We are as a pharmacist moslem, we have to product, we have to product. (Prof Mursyidi) (dengan mata binar penuh semangat :))

Menginisiasi. (Prof Mursyidi)

Jangan membenarkan yang biasa, biasakanlah yang benar. (Prof Mursyidi)(sambil cerita, tentang keraguan eh kebimbangan beliau ketika menerima ’paket’ dari mahasiswa saat ujian skripsi :))

Saya bisa seperti sekarang, karena doa ibu saya, doa ibu dan lantunan ayat suci AlQurannya yang mengiringi ketika saya selama ujian, test beasiswa, dll.(Prof Mursyidi)

Man is what he reads and eats.(Prof Mursyidi)

Meski kecil, action ! and you have done something. (Prof Mursyidi)

:) that’s all, he great enough to me, thank you for teaching me a lot of lessons, life lessons. :)

Thats all…

Tentang waktu. Ini minggu terakhir saya kuliah. I don’t know I should be happy or not. (?)

Lagi-lagi tentang waktu. Entah mengapa saya merasa waktu itu berjalan sangat halus seperti otot pada pencernaan : ga terasa. Melihat perubahan sekeliling saya, saya menyadari bahwa saya tak muda lagi (!)

Seorang astrie yang duduk di bangku semester tujuh universitas ahmad dahlan.

Seorang astrie yang duduk di bangku semester tujuh universitas ahmad dahlan.

Seorang astrie yang duduk di bangku semester tujuh universitas ahmad dahlan.

Padahal saya masih mau ma*n-m*in. (main-main)

Menyeruput sereal pagi hari.

Kita tak boleh lagi santai-santaiii.

Ada yang menunggu.

Masa depan.

:)

Cheers.

Leave a comment